Adegan
1
17 Oktober 1945, para sekutu mendarat di
kota Bandung. Dibaginya kota Bandung menjadi 2, yaitu: Bandung Utara yang
dikuasai oleh Sekutu dan Bandung Selatan yang dikuasai oleh Indonesia.
Dan pada tanggal 21 November 1945, Sekutu mengeluarkan ultimatumnya.
Sekutu :”Pengumuman!
Kami akan mengeluarkan ultimatum yang berisikan bahwa kota Bandung bagian utara
harus dikosongkan oleh TRI sekarang juga.”
TRI(semua) :”Apa
maksud dari itu!”(wajah kesal)
Karena itulah terjadi insiden pihak
Indonesia dan Sekutu karena pihak Indonesia tidak terima dengan adanya
ultimatum tersebut.
Adegan
2
Dan pada 23 Maret 1946, pukul 17.00 mungkin atau
bahkan menuju magrib suasana di kota Bandung tampak menjadi mencekam karena
Sekutu mengulangi ultimatumnya.
Sekutu :”Pengumuman! Ultimatum dikeluarkan kembali
bahwa kota Bandung bagian utara harus dikosongkan oleh semua TRI sekarang juga
untuk menjaga keamanan!”
TRI semakin tidak terima dengan ultimatum itu.
Mendengar berita itu, Markas Djakarta dan Markas Yogyakarta menginstruksikan ke
kota Bandung.
Markas
Djakarta :”Kota Bandung dapat
dikosongkan sekarang juga.”
K.A.H.N :”Baiklah!”
Markas
Yogyakarta :”Kota Bandung tidak dapat
dikosongkan sekarang.”
K.A.H.N :”Baiklah!”
Adegan
3
Tetapi TRI semakin tidak terima dengan ultimatum
tersebut. TRI pun tidak rela kota Bandung dimanfaatkan oleh Sekutu. Mereka akhirnya
mengungsi ke Bandung Selatan.
TRI
1 :”Baiklah karena demi kebaikan mungkin
kita lebih baik mengungsi ke Bandung bagian selatan bersama para pejuang.”
TRI
2 :”Iya, demi keselamatan kita lebih
baik kita mengungsi ke Bandung bagian selatan.”
TRI
3 :”Iya, benar.”
Adegan
4
Akhirnya TRI mengungsi. Adanya keputusan untuk
membumihanguskan Bandung diambil melalui musyawarah Majelis Persatuan
Perjuangan Priangan(MP3). Akhirnya Kolonel Abdul Haris Nasution selaku komandan
Divisi III, mengumumkan hasil musyawarah tersebut.
K.A.H.N. :”Hasil dari musyawarah kita semua demi
keselamatan dan kebaikan kita, kita akan meninggalkan kota Bandung tetapi agar
tidak dimanfaatkan kembali oleh Sekutu kita harus membumihanguskan Bandung.”
TRI(semua) :”Siap Kolonel!”
K.A.H.N :”Merdeka!”
TRI(semua) :”Merdeka!”
Adegan
5
Dan hari itu juga, rombongan besar penduduk Bandung
mengalir panjang meninggalkan kota Bandung.
Tetapi sebelum meninggalkan kota Bandung para TRI dengan sengaja
membakar kota Bandung dengan sesuai hasil MP3.
K.A.H.N :”Ayo kita bakar semua sisi kota
Bandung,agar Sekutu tidak dapat menggunakan kota Bandung ini! Merdeka!”
TRI(semua) :”Merdeka!”
K.A.H.N :”Berpencar! Kita bagi beberapa
kelompok! Kalian kesana dan saya kesitu! Bakar setiap sisi yang kalian lewati”
TRI(semua) :”Siap kolonel!”
(Semua
TRI membakar setiap sisi kota Bandung)
Adegan
6
Disana-sini, asap membumbung tinggi di udara dan
semua listrik mati. Akhirnya sekutu menyerang sehingga terjadi pertempuran.
Sekutu
I :”Serang Bandung Selatan!
Berpencar sekarang!”
Sekutu
II :”Siap!”
Sekutu III :”Saya ke arah sana,kamu ke arah situ,dan kamu ke arah sana”
Sekutu III :”Saya ke arah sana,kamu ke arah situ,dan kamu ke arah sana”
Adegan
7
Pertempuran yang paling seru terjadi di Desa
Dayeuhkolot, Bandung Selatan terdapat pabrik mesin yang besar dimiliki Sekutu.
Karena TRI bermaksud menghancurkan gedung itu, maka diutuslah pemuda Moh.Toha
dan Ramdan.
K.A.H.N :”Moh.Toha dan Ramdan, bertugas
membakar dan meledakkan gudang pabrik mesin Sekutu! Sekarang kalian ke sana!”
Moh.
Toha&Ramdan :”Siap Kolonel!”
Moh.
Toha&Ramdan :”Serang!”
Adegan
8
Moh.
Toha dan Ramdan menuju ke arah gedung pabrik mesin yang dituju.
Moh.
Toha :”Kamu menjaga sana dan saya
disini untuk dapat menyelinap”(sambil menunjuk arah)
Ramdan :”Oke!”(mengacungkan jempol)
Akhirnya Moh. Toha dan Ramdan dapat
menyelinap gudang pabrik mesin Sekutu itu.
Moh.
Toha :”Keadaan sudah aman!”
Ramdan :”Keadaan saya lihat juga sudah
aman!”
Moh.
Toha :”Iya! Kita lemparkan granat
sekarang!”
Ramdan :”Serang!!!!!!!”
Adegan
9
Dengan granat tangan kedua pemuda itu berhasil membakar
dan meledakkan gudang tersebut. Beberapa detik kemudian suara dari granat
itupun terdengar keras. Tetapi kedua pemuda itu pun ikut terbakar didalamnya.
Moh.
Toha&Ramdan :”aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!”(terpental
karena terkena bom)
Adegan
10
Karena keadaan sudah aman dari sekutu. Akhirnya
warga akan mulanya tetap tinggal didalam kota tetapi pindahnya demi kebaikan
dan keselamatan pada pukul 21.00 itu juga pindahnya warga keluar kota.
K.A.H.N :”Kota sudah aman dari Sekutu,
sebaiknya kita segera meninggalkan kota Bandung demi keselamatan karena api
masih membubung tinggi.”
TRI(semua) :”Baiklah kolonel.”
Saat kurang
lebih pukul 24.00 Bandung Selatan telah kosong dari penduduk dan TRI, tetapi
api masih membubung membakar kota. Dan Bandung pun berubah menjadi Lautan Api.
Adegan
11
Selanjutnya TRI bersama rakyat melakukan perlawanan
secara gerilya di kota Bandung. Peristiwa itu melahirkan lagi “HALO-HALO
BANDUNG” yang membakar daya juang Rakyat Indonesia.
nice toooooo!
ReplyDeletewawww terimakasih ka sangat membantu buat inspirasi tugas drama saya :)
ReplyDelete