Welcome to My Blog

Thanks for your visit and join to my blog.

Saturday, July 23, 2011

Bantai 92 Orang di Norwegia, Pelaku Terancam 21 Tahun Bui

Bantai 92 Orang di Norwegia, Pelaku Terancam 21 Tahun Bui 

Oslo - Anders Behring Breivik (32) ditangkap setelah pembantaian sejumlah remaja yang mengikuti perkemahan Partai Buruh di Pulau Otoeya, dekat Oslo, Norwegia. Polisi setempat menyebut, jika Breivik terbukti melakukan terorisme, dia terancam hukuman 21 tahun penjara.

Hingga kini, polisi Norwegia masih mencari korban dan kemungkinan pelaku penembakan lainnya. Demikian dikutip dari msnbc.msn.com, Minggu (24/7/2011).

Breivik yang diduga seorang fanatik sayap kanan dan seorang Kristen fundamentalis ini juga ditahan untuk kasus pengeboman di distrik pemerintahan Oslo yang menewaskan 7 orang, beberapa jam sebelum pembantaian dilakukan. Polisi setempat menyatakan, jika terbukti melakukan terorisme, dia akan menghadapi maksmimum 21 tahun penjara.

Breivik diketahui bergabung dengan satu partai anti-imigrasi. Dia menulis blog yang isinya menyerang multikulturalisme dan Islam. Polisi kemudian menelusuri aktivitas internetnya. Dari penelusuran ditemukan 1.500 halaman manifesto yang berisi perencanaan rinci dan referensi serangan di perkemahan musim panas itu, tempat di mana banyak korban tewas ditemukan.

Pasukan khusus tiba dari Oslo untuk menangkap Breivik setelah hampir 90 menit penembakan. Kepala polisi Sveinung Sponheim dalam konferensi pers menyatakan belum tahu apakah Breivik bertindak sendiri.

"Kita belum tahu," ucapnya sambil menambahkan bahwa Breivik telah mengakui perbuatannya.

Sponheim mengatakan, 85 orang tewas dalam penembakan dan tujuh orang tewas dalam ledakan bom Oslo. Jumlah korban tewas secara keseluruhan bisa mencapai 98 orang, jika beberapa orang yang hilang ternyata meninggal.

Polisi belum memberikan data jumlah korba luka dalam peristiwa kekerasan terburuk di Norwegia sejak Perang Dunia II. Sementara itu, Perdana Menteri Norwegia, Jens Stoltenberg, sangat terkejut dengan peristiwa berdarah itu. Maklum selama ini negeri berpenduduk 4,8 juta jiwa itu selalu tenang.

"Sebuah pulau surga telah berubah menjadi neraka," ucapnya miris.

Pada Sabtu malam, Stoltenberg mengunjungi bangunan yang rusak di Oslo. Dia menduga masih ada banyak jenazah yang berada dalam bangunan.

"Masih ada orang hilang, jadi kita tidak dapat mengesampingkan apa pun. Ini jahat. Ini adalah kejahatan murni," katanya. Saat berdiri di jalan dan memperhatikan kondisi sekeliling, sepotong puing bagunan jatuh dari gedung.

Televisi Norwegia NRK menunjukkan gambar kabur yang diambil dari helikopter. Dalam gambar terlihat seseorang berseragam polisi, berdiri dengan lengan terentang di tengah korban. Beberapa korban bergelimpangan di pantai berbatu, dan beberapa lainnya mengambang di air.

Pada saat pembantaian, ratusan anak-anak berada di pulau tersebut. Mereka berusia belasan tahun, antara 11 hingga 19 tahun. Peristiwa itu diyakini sebagai serangan paling mematikan yang dilakukan oleh seorang pria bersenjata di zaman modern ini.

Setelah peristiwa mematikan itu, polisi menyisir pulau dan danau. Mereka bahkan menggunakan kapal selam mini untuk mencari korban di air.

"Kami tidak tahu berapa banyak orang yang di pulau itu, karena itu kita harus mencari lebih lanjut," kata Inspektur Polisi Bjoerne Erik Sem-Jacobsen kepada Reuters.

Brivik yang telah menjadi tersangka peristiwa itu memiliki ciri berpostur tubuh tinggi dan berambut pirang. Dia memiliki perusahaan pertanian organik, Breivik Geofarm. Ditengarai, dia membeli pupuk melalui perusahaannya itu untuk membuat bom Oslo.

Masih belum jelas apakah Breivik, pria yang menurut media lokal adalah anggota klub pistol, memiliki lebih dari satu senjata. Masih belum jelas juga apakah dia telah menimbun stok amunisi di Otoeya, tempat di mana polisi menemukan bahan peledak.

Spekulasi awal yang muncul setelah ledakan di Oslo pelaku adalah kelompok militan Islam. Namun dalam perkembangannya, tampaknya hanya Breivik dan mungkin pihak lain yang belum teridentifikasilah yang terlibat.
sumber : detikNews

No comments:

Post a Comment